Rabu, 19 Maret 2014

Harapan di buku harian




Gamabar di ambil dari mikuxhatsunexsakura.deviantart.com 


Gadis itu masih sibuk menulis buku harian di meja belajarnya, mencoba menumpahkan apa yang ia rasa, tangannya gemetar, hatinya sakit yang membuat matanya di paksa berair, banyak yang ia tulis malam itu di buku hariannya, goresan tinta mulai memenuhi buku hariannya, semua tumpah ruah dalam tumpukan kata, berisi tentang doa harapan dan semua yang ia rasakan, malam itu begitu pilu, malam itu begitu panjang, ia tak mampu lagi menjamu semua rasa yang datang, itu menyakitkan, Isak tangisnya semakin terasa pilu, tapi ia tetap mencoba tegar dan tersenyum..

" Salahkah jika aku ingin di persatukan," gemetar ia menuliskan kata itu dalam buku hariannya..

"salahkah jika aku ingin bersatu denganmu, terlalu besarkah harapanku? sehingga harapan itu terasa begitu mustahil, tapi nama mu sudah terpatri kuat di hatiku maka dari itu aku ingin memintamu tanpa letih tak salah jika penuh harap karena sungguh, aku harus selalu memilikimu, segala harap gemericit berkicau, dan mimpi usai di genapkan dilekat pada sayap harapan, tapi kenapa aku seolah di tampar dengan kata-kata "mencintai seseorang tak cukup sekedar sabar, tak cukup juga bertumpu dalam doa" Namun sungguh demimu aku bisa, malam ini ingin rasanya aku berada di dekatmu, menumpahkan segala risau yang ada di hati ini, menangis di hadapanmu, aku tidak cengeng, tapi entah kenapa malam ini aku ingin menangis di hadapanmu, mungkin aku ingin kamu juga merasakan perih yang sekarang menjamah hati,  namun aku sadar hanya dengan buku inilah aku bisa menumpahkan semuanya dan pada tuhan tentunya, jika kamu mengerti, bagiku kamu adalah penyeimbang hidup yang tak pernah ku rasa sebaik jika aku berada di dekatmu, sungguh aku menyayangimu lebih dari yang kamu tau, lebih dari yang ku ucapkan, dan lebih dari apa yang kamu dengar, malam ini biar ku tumpah ruahkan air mata ku, tapi aku selalu berdoa padaNya, memintamu tanpa letih, semoga kelak tulisan ini akan menjadi saksi kebahagiaan ku dengan mu, karena aku tahu tuhan tidak akan pernah tidur, Dia akan menghitung air mata yang jatuh di mataku, Dia akan menggantikannya dengan kebahagiaan dan berkah yang luar biasa, Dia akan berikan yang terbaik untuk kita, kelak ~ 

Senin, 17 Maret 2014

Untuk Kau Yang Jauh

Gambar di ambil dari :
http://muliaprintis.deviantart.com/


Teruntuk kau yang jauh ketika rindu bersenandung angkuh percayalah jarak itu akan segera runtuh dan  hatiku akan tetap mengiba dalam Sujud atasNya untukmu...


Sayang,Aku selalu menanti Jumpa selanjutnya ketika waktu kau bilang padaku "Aku harus pulang" ada semacam perih dan rasa sakit yang berkecamuk dalam hati dan rasa sakit itu yang membuat pipiku basah,Padahal aku tau berapa banyak pun air mata ini mengalir ia tak punya kekuatan sedikitpun untuk menahanmu tetap disini,Bersamaku,detik itulah aku pura - pura tersenyum,memberi mu semangat,namun aku sadar semua itu sama sekali tak membuat aku lega,Jika kau mengerti,dalam senyum yang penuh kepura-puran itu aku berdoa dalam hati "ya Tuhan apakah kau tak bisa melewatkan saja kisah perpisahan diantara kami ini" atau "bisakah kau putar waktu lebih cepat agar aku segera berjumpa dengannya lagi" seketika itu bermacam-macam doa ku panjatkan dalam hati,entahlah mungkin aku tak sudi berpisah denganmu,meski hanya sementara,dan entahalah,mungkin aku pun tak siap menanggung milyaran rindu saat aku tak berada di dekatmu...

Sayang,sungguh aku terlalu rindu padamu, sampai-sampai aku tak sudi untuk menunggumu, terlebih membuat mu menunggu, tapi apa yang ku bisa? hanya doa sajalah yang mampu menjaga saat jauh,meski terkadang itu semua tak cukup untuk membenam rasa rindu yang setiap saat berkecamuk dalam hati ..


Setiap rindu itu hadir selalu kujamu ia dengan doa kupejamkan mata seketika itu meski aku tau badai rindu ini tak akan berlalu,ia tetap mengoyak jiwa yang sedang mendayu..

Setiap rindu itu hadir ku hadirkan bayangmu dalam pejam, kutemukan simpul senyummu disana, kutemukan juga peluk hangatmu disana..

Teruntuk kau yang jauh disana ...

kini badai rindu sedang menyapaku, percayalah tak akan kutepis,karena ini rinduku padamu,Kasih ..
Tapi aku percaya badai ini akan segera berlalu..
dan jarak dan waktu yang menghimpit akan segera luruh..